TULUNGAGUNG, rakyatindonesia.com — Ketidakpastian mengenai ganti rugi lahan proyek jalan tol Kediri-Tulungagung membuat warga terdampak merasa resah. Proyek strategis nasional ini dikabarkan mengalami penundaan sementara, sehingga banyak warga yang hanya bisa pasrah menunggu kelanjutan prosesnya.
Kartiko, warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, merupakan salah satu pemilik lahan yang terdampak langsung. Ia mengaku cemas karena hingga kini belum ada kejelasan mengenai besaran ganti rugi yang akan diterima. "Tanah saya sudah diukur, tinggal menunggu hasil appraisal saja. Tapi sampai sekarang belum ada kabar lanjutan," ungkap Kartiko dengan nada penuh harap.
Menurut Kartiko, proses terakhir yang dilakukan adalah pengukuran lahan. Seharusnya, tahap berikutnya adalah penentuan nilai ganti rugi berdasarkan appraisal. Namun, setelah berbulan-bulan, belum ada informasi tambahan yang diterimanya.
“Kami hanya bisa menunggu. Harapannya, ada kejelasan kapan proses ini akan dilanjutkan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor ATR/BPN Tulungagung, Ferry Saragih, menjelaskan bahwa proses pembebasan lahan saat ini mengalami kendala, terutama terkait pembayaran di beberapa desa. Hal ini menyebabkan seluruh tahapan mulai dari penghitungan lahan hingga penerbitan nilai appraisal dihentikan sementara.
“Proses pembayaran dan penghitungan lahan masih tertunda untuk sementara waktu,” ujar Ferry.
Penundaan ini menimbulkan keresahan di kalangan warga yang terdampak, karena mereka harus menghadapi ketidakpastian dalam jangka waktu yang belum dapat dipastikan. Masyarakat berharap pemerintah segera memberikan kejelasan agar proses pembebasan lahan bisa berjalan kembali dengan lancar.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram