KEDIRI, rakyatindonesia.com – Meski mengalami pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, pembangunan lanjutan Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ) di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, dipastikan tetap berjalan. Pemerintah Kabupaten Kediri memutuskan untuk mengambil alih proyek tersebut agar tidak terbengkalai.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan pentingnya keberlanjutan pembangunan stadion sebagai fasilitas olahraga representatif bagi masyarakat Kediri.
"Saya sudah meminta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) untuk menyusun perencanaan lanjutan pembangunan stadion. Pengerjaan akan dilakukan secara bertahap," ujar Mas Dhito.
Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2027, dengan toleransi penyelesaian paling lambat pada 2028.
Efisiensi Anggaran, Kualitas Tetap Dijaga
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkim Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, mengungkapkan bahwa semula pembangunan lanjutan stadion diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 303 miliar. Namun, dengan berbagai strategi efisiensi, anggaran ditargetkan bisa ditekan menjadi di bawah Rp 200 miliar tanpa mengorbankan kualitas.
“Kami berusaha mengoptimalkan anggaran agar lebih hemat tetapi tetap menghasilkan bangunan yang berkualitas. Beberapa spesifikasi akan disesuaikan, seperti penggunaan kursi single seat standar dan pengurangan pemasangan AC di ruangan yang tidak terlalu membutuhkan,” jelas Irwan.
Selain itu, jumlah toilet untuk penonton juga akan disesuaikan dengan kebutuhan, dengan memastikan jaringan pipa telah tersedia sehingga memungkinkan penambahan di kemudian hari jika diperlukan.
Tahapan Penganggaran dan Jadwal Pembangunan
Dinas Perkim akan melakukan kajian lebih lanjut terkait tahapan penganggaran setiap tahun agar pembangunan bisa berjalan lancar sesuai kapasitas fiskal daerah.
“Kami akan berdiskusi dengan Pak Sekda selaku Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk menentukan alokasi anggaran setiap tahunnya,” imbuh Irwan.
Sebagai informasi, tahap pertama pembangunan Stadion GDJ pada 2023 telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 149 miliar yang bersumber dari APBD. Rencananya, tahap lanjutan akan menggunakan dana APBN, namun karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat, alokasi anggaran dari Kementerian PUPR terkena pemangkasan hingga 80 persen.
Akibatnya, pembangunan lanjutan yang sebelumnya sudah masuk dalam blueprint Kementerian PUPR harus ditunda pendanaannya.
Namun, dengan keputusan Pemkab Kediri mengambil alih proyek ini, harapan masyarakat untuk memiliki stadion megah di wilayah barat Sungai Brantas tetap bisa terwujud sesuai target yang telah ditetapkan.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram