KEDIRI, rakyatindonesia.com – Kasus pembunuhan keji terhadap sekeluarga pasangan guru di Kediri akhirnya menemui titik terang. Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad korban, polisi berhasil menangkap pelaku di Lamongan.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengungkapkan, penangkapan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan Satreskrim Polres Kediri. "Tim bergerak cepat sejak olah TKP dan penyelidikan awal. Kami berhasil mengidentifikasi keberadaan pelaku di luar kota, tepatnya di Lamongan, dan langsung melakukan penangkapan," ujar Bimo, Rabu (6/12).
Meskipun pelaku sudah diamankan, polisi belum mengungkap identitas serta motif di balik pembunuhan sadis tersebut. "Kami masih mendalami motif dan modus operandi pelaku. Semua detail akan kami sampaikan dalam konferensi pers nanti," tambah Bimo.
Dugaan Orang Dekat Korban
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, diduga pelaku memiliki hubungan dekat dengan korban. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan pada pintu rumah korban, yang mengindikasikan pelaku kemungkinan masuk tanpa paksaan.
Sebelumnya, jasad pasangan guru, Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), ditemukan di rumah mereka di Kecamatan Ngancar, Kediri, bersama dua anak mereka, CAW (9) dan SPY (8). Agus, Kristina, dan CAW dinyatakan meninggal, sedangkan SPY masih dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan intensif.
Kronologi Penemuan Korban
Korban pertama kali ditemukan oleh Supriono, rekan kerja Agus, yang merasa curiga karena Agus tidak hadir mengajar selama dua hari berturut-turut. "Saya sempat mengetuk pintu rumah, tetapi tidak ada jawaban. Saat mengintip dari jendela, saya melihat ada tangan penuh darah yang terjepit di pintu," ujar Supriono.
Setelah melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa, warga setempat menemukan bahwa mobil Avanza putih milik Agus juga hilang. Polisi kini tengah melacak keberadaan kendaraan tersebut yang diduga berkaitan dengan pelaku.
Kasus Masih Dikembangkan
Polisi terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini untuk mengungkap motif sebenarnya dan memastikan tidak ada pelaku lain yang terlibat. "Kami bekerja siang malam untuk menyelesaikan kasus ini. Mohon doa dan dukungannya agar semuanya segera terungkap," tutup Bimo.
Kasus pembunuhan ini menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Kediri, terutama rekan-rekan korban yang dikenal sebagai sosok guru berdedikasi tinggi.(red.k)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram