Tuesday, December 24, 2024

Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024-2025

 Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024-2025

   


Jakarta, rakyatindonesia.com  - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) periode 2024-2025, sejumlah bahan pokok mengalami lonjakan harga di beberapa pasar di wilayah Tangerang Selatan. Berdasarkan pantauan di Pasar Modern BSD dan Pasar Tradisional Ciputat, kenaikan terjadi pada komoditas seperti daging ayam, bawang merah dan putih, cabai, serta minyak goreng.

Detail Kenaikan Harga di Pasar Modern BSD

  1. Daging Ayam

    • Harga naik dari Rp 38.000 menjadi Rp 43.000 per ekor.
    • Pedagang memprediksi harga kembali normal setelah Tahun Baru, menjelang Imlek.
  2. Bawang Merah dan Putih

    • Harga mencapai Rp 60.000 per kilogram, naik signifikan dari harga sebelumnya.
  3. Cabai Rawit dan Keriting

    • Harga mencapai Rp 100.000 per kilogram, meningkat sekitar 25% dari hari biasa.
  4. Minyak Goreng

    • Minyak premium mengalami kenaikan Rp 3.000, mengikuti tren kenaikan harga nasional.

Detail Kenaikan Harga di Pasar Tradisional Ciputat

  1. Daging Ayam

    • Harga naik dari Rp 45.000 menjadi Rp 50.000 per ekor.
  2. Bawang Merah dan Putih

    • Harga naik menjadi Rp 45.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 30.000.
  3. Cabai Rawit dan Keriting

    • Harga meningkat dari Rp 40.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram.
  4. Minyak Goreng (Termasuk MinyaKita)

    • Minyak goreng kemasan dua liter dijual seharga Rp 36.000, naik dari Rp 32.000.

Harga Nasional Berdasarkan Data Badan Pangan Nasional (Bapanas)

Rata-rata harga nasional pada Selasa (24/12/2024) pukul 10.30 mencatat:

  • Bawang Merah: Rp 40.740 per kg
  • Bawang Putih: Rp 42.500 per kg
  • Cabai Keriting: Rp 41.340 per kg
  • Cabai Rawit Merah: Rp 50.370 per kg
  • Daging Sapi Murni: Rp 135.500 per kg
  • Daging Ayam Ras: Rp 37.090 per kg
  • Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 18.730 per liter

Faktor Penyebab dan Dampak Kenaikan Harga

  • Faktor Musiman: Kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru adalah pola musiman yang sering terjadi.
  • Keterbatasan Pasokan: Beberapa komoditas mengalami kenaikan akibat penurunan produksi atau tingginya permintaan.
  • Pengurangan Pengunjung Pasar Tradisional: Beberapa pedagang mengeluhkan omzet yang terus menurun, yang diduga karena perubahan pola belanja masyarakat ke platform daring atau supermarket.

Upaya Mengantisipasi Lonjakan Harga

Pemerintah diharapkan memantau harga melalui operasi pasar dan intervensi distribusi bahan pokok untuk menjaga kestabilan harga, terutama menjelang periode libur panjang.(red.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved