Jakarta, rakyatindonesia.com -Aksi Pierre WG Abraham, pengemudi mobil Toyota Fortuner yang pakai pelat dinas TNI palsu disebut melebihi tentara. TNI merasa sangat dirugikan sekali akan tindakannya.
"Apa yang terjadi selama ini itu sangat merugikan institusi
TNI, karena sebagian besar yang terekspos di media, media sosial maupun media
elektronik. Tingkah laku para pengguna kendaraan pelat dinas yang tidak
peruntukannya ini atau ilegal itu berlebihan bahkan melebihi gaya tentara di
lapangan," ujar Kepala Satuan Lidkrimpamfik Puspom TNI, Kolonel Jeffri B
Purba, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Dirinya mengungkap, apa yang dilakukan
oleh pihak semacam Pierre bukan cuma mengganggu masyarakat tetapi juga sudah
mencemarkan nama baik TNI.
Untuk itu, pihaknya berharap hal serupa tak terjadi lagi ke
depannya. Masyarakat sipil diperingati lagi kalau tak punya kewenangan memakai
pelat dinas TNI sehingga diwanti-wanti supaya tak memalai pelat dinas TNI buat
gaya-gayaan di jalan.
"Yang masih menggunakan segera dilepas karena akan
berimplikasi hukum nantinya ini sudah kejadian hari ini kita sudah lalukan
penegakan hukum teman-teman kepolisian sudah melakukan penyidikan terhadap
perkara ini," kata dia lagi. Seperti diketahui, viral di media sosial
seorang pria mengklaim adik dari seorang Jenderal TNI. Salah satunya diposting
akun Instagram @jktinformasi.
Dalam postingannya itu, seorang pengemudi Toyota
Fortuner yang menggunakan plat dinas TNI terlibat perselisihan dengan
pengendara lain di jalan tol. Pria tersebut mengaku berdinas di TNI dan
merupakan adik dari seorang jenderal. Mereka cek-cok pasca-kendaraannya
bersenggolan di jalan lantaran menyalip dari bahu jalan.
Belakangan diketahui, pelat dinas TNI yang digunakan PWGA, pengemudi Fortuner
itu palsu. Polisi pun mengungkap asal-usul pelat dinas TNI palsu tersebut.
Kanit 2 Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol
Anggi Fauzi Hasibuan mengatakan PWGA merupakan warga sipil. Namun, dia memiliki
seorang kakak yang merupakan Purnawirawan Korps Wanita TNI Angkatan Darat
(Kowad).
"Jadi dia memang bukan anggota TNI. Kakaknya itu pada saat masih aktif
sampai dengan pensiun diberikanlah pelat nomor dinas itu," kata Anggi saat
dihubungi wartawan Kamis, 18 April 2024. Kata Anggi, pelat dinas TNI dengan
nomor 84337-00 harusnya digunakan oleh kakak PGWA. Izin penggunaan pelat dinas
TNI itu pun hanya sampai tahun 2018.
"Teregister di Mabes TNI, dia hanya bisa menggunakan sampai 2018. Lalu,
pada 2019 itu dilakukan pemutihan pelat nomor dinas," ungkapnya.
Setelah pemutihan, pelat dinas TNI dengan nomor 84337-00 kini diterbitkan atas
nama Marsda TNI Purnawirawan Asep Adang Supriyadi. Diketahui, Asep Adang
merupakan dosen di Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
"2020, Pak Asep Adang ini (pelat dinas TNI) teregister itu nama dia.
Jadi tahun 2020, Pak Asep Adang dosen di Unhan, diberikan dia nomor dinas
oleh Mabes TNI. Diterbitkan dengan nama Pak Asep serta jenis kendaraan yang
berbeda," jelas Anggi. (Red. M)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram