Warga Kampung Leuwi Keris, Desa/Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi itu kemudian diserang menggunakan Patik, semacam kapak kecil yang biasa digunakan untuk mengupas kelapa. Ia kemudian tumbang bersimbah darah.
"Jam empat sedang tidur semua, saya tidur di kamar dengan anak paling gede, bapaknya di ruangan lain sama anak yang paling kecil, satu lagi di kamar. Saat itu ada suara kaca pecah semua kan keluar. Saya saja keluar apalagi bapaknya di ruangan (paling dekat)," kata Ela istri Ajun kepada awak media, Sabtu (27/1/2024).
Saat itu Ela melihat sesosok pria yang dia kenali, putranya yang ikut terbangun juga melihat dan mengenali pria tersebut. Ela bergegas keluar lewat pintu samping rumah untuk mencari pertolongan.
"Saya keluar kamar pelaku sudah ada di ruangan, saya keluar rumah lewat jalan sini, langsung teriak-teriak, sampai lompat meminta pertolongan sama tetangga masih pada tidur belum pada bangun. Ia (kenal) tahu pelakunya, anak saya paling kecil yang 12 tahun juga lihat, karena kenal dan sudah pernah ketemu," ujarnya.
Ela kemudian mengisahkan hubungannya dengan pelaku, dahulu saat berpisah dengan suaminya dia pernah menjalin kasih dengan pria tersebut selama 1,5 tahun. Bahkan pelaku meminjam uang sebesar Rp 32 juta kepada Ela sampai akhirnya Ela memilih kembali kepada suaminya.
"Dia itu pinjam uang Rp 32 juta, sampai sekarang belum di bayar waktu dulu saya balikan lagi (dengan suaminya), kan mungkin dendam atau gimana. Dia sempat mukul saya sampai saya ke rumah sakit di visum, sempat ke polsek juga. Itu kan dibereskan kekeluargaan sudah," ungkapnya.
"Sampai sekarang saya masih suka ngontak datang ke rumahnya (menagih utang) terus dia bilang begini kalau misalkan lu pisah sama suami saya bayar utang, kalau lu masih sama suami saya enggak akan bayar utang. Dia juga begitu sempat mancing-mancing ngajak ketemu mau bayar utang, saya enggak nyamperin karena enggak bakal bayar utang," tambah dia.
Teror sang mantan kembali berlanjut. Ela menceritakan, beberapa waktu lalu dia sempat ke daerah Cicurug karena ada keperluan. Saat itu dia diantar oleh warga, motor miliknya dihentikan, tas dan telepon selulernya dirampas.
"Saya ketemu sama si (pelaku) itu, pas di somang (selokan) dia ngikutin motor saya lalu diberhentiin turun katanya. Tas saya diambil hp saya diambil. Warga yang antar saya tidak lama kemudian juga dianiaya pakai batu, sempat masuk rumah sakit hanya sudah pulang," lirih Ela.
Ela berharap pelaku segera ditangkap, karena sudah beberapa kali menebar teror. "Ingin dia mendapat hukuman berat, itu saja," pungkasnya.
Diberitakan, Ajun Junaedi (52) warga Kampung Leuwi Keris, Desa/Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi terkapar bersimbah darah oleh pria yang diuga sebagai mantan kekasih istrinya.
peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (27/1/2024). Saat kejadian korban tengah beristirahat dengan anaknya yang paling kecil, sementara istrinya di kamar lain dengan anaknya yang besar.
Tiba-tiba, Ajun terbangun setelah mendengar suara kaca ruang tamu yang pecah, saat melesat ke arah asal suara ia dikagetkan dengan kehadiran pria inisial M yang langsung tanpa basa-basi menyabetkan senjata tajam yang melukai tubuhnya.
"Ada yang gedor kaca, saat ditanya ada apa langsung pasang serang saja. Langsung dibacok menggunakan Patik (semacam kapak berukuran kecil untuk mengupas kelapa). Begitu paman saya tergeletak dia langsung melarikan diri," kata Nenti, keponakan korban.
Nenti menggambarkan luka pamannya itu, mulai di bagian wajah, leher hingga punggung hingga berjumlah 10 luka akibat bacokan pelaku.
"Lukanya di sini (bawah dahi), di sini (leher belakang), terus yang ini dua (di punggung), katanya 10 bacokan. Korban sedang tertidur, dengar kaca retak langsung bangun langsung di serang," ujar Nenti.
Nenti menyebut pamannya itu tidak memiliki musuh, karena sosoknya yang pendiam. Jumlah pelaku yang datang pagi tadi itu satu orang dan masuk usai memecahkan kaca jendela ruang tamu.
"Bisa dibilang Mamang (paman) saya pendiam, punya musuh dari mana. Satu orang, pelaku kalau korban kritis di (RSUD) Sekarwangi," lirihnya.
Nenti mengetahui adanya pemicu hingga peristiwa itu terjadi. Namun ia enggan menceritakan karena rasa sungkan karena lebih kepada persoalan keluarga.
"Ada sih dulu sempat ramai juga, enggak mau berkomentar karena rumah tangga. Yang membacok kenal orang sini, hubungannya kurang tahu. Masalah rumah tangga," lirihnya.
Soal itu, akhirnya diceritakan Ela, istri korban. Ia mengenal pelaku karena pernah menjadi kekasihnya. Menurut Ela ia pernah berpisah dengan suaminya (korban) dan menjalin hubungan dengan pria tersebut selama 1,5 tahun sampai akhirnya putus dan ia memilih kembali bersama suaminya.
"Dulunya cerita dulu saya sempat pisah, sampai 1,5 tahun. Dulu itu saya punya hubungan sama dia, lama lah hubungan, terus. Saya kan usaha dia usaha, dia itu pinjam uang Rp 32 juta, sampai sekarang belum di bayar. Waktu dulu saya balik lagi (dengan suaminya), kan mungkin dendam atau gimana," tutur Ela.
Ela juga mengaku sempat dianiaya oleh pelaku usai kembali dengan suaminya. "Dia pernah mukul saya sampai saya ke rumah sakit di visum, sempat ke polsek juga. Itu kan dibereskan kekeluargaan sudah. Sampai sekarang saya masih suka ngontak datang ke rumahnya (untuk menagih uang). Terus dia bilang begini, kalau misalkan lu pisah sama suami saya bayar utang, kalau lu masih sama suami saya enggak akan bayar utang," pungkas Ela. (red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram