Sukabumi, rakyatindonesia.com - Setiap orang memiliki mimpi. Berbagai cara mungkin akan dilakukan demi menunaikan mimpi tersebut, salah satunya dijalani pria bernama Jenal Abidin. Tengkulak duren itu sukses meraih cita-citanya dan kini menjabat sebagai kepala desa (Kades).
Jenal menjabat Kades Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, setelah terpilih pada November 2023 silam. Kisah soal Jenal diperoleh dari warga yang mengenal sosoknya yang memang dekat dengan warga.
"Saya berjualan durian sekaligus menjadi tengkulak, sambil nyambi jadi anggota Linmas di desa. Saya juga warga asli di sini dan mengenal betul desa saya sampai ke pelosok, selama ini kan sering mendengar keluhan dan harapan warga soal desanya," kata Jenal mengawali kisahnya disela kegiatannya bersama warga, Sabtu (20/1/2024).
Jenal saat itu merenung, jiwa kritis Jenal meronta-ronta. Ia ingin membangun desa sementara kemampuan ekonominya juga pas-pasan. Sampai akhirnya ia nekat maju sebagai kades saat ada pemilihan.
"Kepikirannya waktu saya melihat di satu wilayah rusak jalannya, terus keuangan saya terbatas, niat juga besar ingin membangun kampung. Saya awalnya andalin gotong royong, rutin ajak warga berbuat gotong royong. Bangun apa- bangun apa untuk infrastruktur, niat saya benar-benar ibadah karena latar belakang juga orang enggak punya," ujarnya.
"Terus bergerak bersama warga, motivasinya ingin membangun satu wilayah hanya terbatas kemampuan. Kalau saya orang berada mungkin saya pakai uang sendiri, jadi niat ada pingin membangun. Makanya ah coba-coba maju jadi kepala desa sugan we (semoga) hasil," tambahnya.
Tahapan demi tahapan ia ikuti, antara kampanye dengan tidak kampanye tidak ada yang berbeda karena menurut Jenal dia sudah biasa sehari-hari dengan warga. Ia sedikit 'berkenalan' ekstra karena hak pilih mencapai sekitar 3600 lebih. Meskipun begitu, ia menghindari gaya politik uang dengan warga.
"Politik uang, enggak terlalu ya, (biaya) habis nyalon kades enggak banyak. Kopi warga yang malah kadang ngaranterin ke rumah, kalau ada kampanye warga yang siapkan mobil dan sebagainya, dari warga makanan paling ngaliwet," tuturnya.
Menurut Jenal, ia bukan anti politik uang. Namun tidak sampai untuk kepentingan mempengaruhi suara seperti istiah 'Serangan Fajar'. Ia lebih banyak melakukan kegiata sosial, selayaknya sosok Jenal seperti biasa.
"Pasang baligo, atau ketika nengok warga yang sakit tanpa melihat asalnya dari mana bahkan dari desa tetangga pun kalau ada yang sakit saya nengok. Paling pengeluaran untuk semacam itu, ya seperti biasa saja sebelum saya nyalon kades," lirihnya.
"Niatnya yang penting sedekah jariah mengharapkan keberkahan, bukan mengharapkan atau diniati landasan politik. Toh sebelum nyalon jadi kades juga sudah biasa begitu, karena kalau diniatkan politik yang ada sakit hati misalkan membangun apa, dikaitkan sama politik, makanya di ikhlaskan bagian dari ibadah," ungkapnya
Jenal lebih kepada prinsip pendekatan tanpa politik uang, tanpa berhitung untung dan rugi. Karena menurutnya ketika dia menyebar banyak uang untuk syahwat politik maka ia harus mengganti uang yang keluar ketika terpilih nanti.
"Prinsip lebih kepada pendekatan masyarakat tanpa politik uang, menurut saya uang memang perlu tapi tidak wajib, karena pendekatan yang baik saja cukup. Kalau tidak pakai uang, sosialisasi dan sebagainya perlu hanya sewajarnya, untuk komunikasi, dan sebagainya," tegasnya.
Jenal akhirnya terpilih dengan suara terbanyak dari sekitar 3600 hak pilih yang diperebutkan 3 calon, dia mendapat 2058 suara. Lalu apa yang dijanjikan Jenal saat itu setelah kini terpilih menjadi kades?
"Yang saya janjikan saat itu hanya saya tidak akan berubah, Jenal yang dulu tukang durian, Jenal yang dulu anggota Linmas ya tetap seperti itu walau menjabat sebagai kades seperti biasa seperti Jenal yang warga kenal dahulu, dengan siapapun pemuda, masyarakat, alim ulama dengan siapapun. Kalau janji soal pembangunan enggak, karena pembangunan kan uangnya ada tinggal menerapkan mana yang prioritas, tinggal akses saya untuk membangun desa jadi lebih kuat, tinggal mendorong dan mengejar mana yang hak untuk warga kami di Sukamaju," pungkas Jenal.(red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram