Klaten, rakyatindonesia.com - Setelah empat hari, air luapan yang merendam lahan pertanian padi di Kecamatan Cawas dan Trucuk, Klaten mulai surut. Meski begitu belum sepenuhnya terlihat hilang.
"Alhamdulillah air sudah surut, terutama yang Desa Plosowangi sebelah barat. Tapi yang sebelah timur jalan masih ada yang terendam," jelas Camat Cawas, Moh Prihadi kepada detikJateng, Minggu (21/1/2024) siang.
Untuk desa lainnya, sambung Prihadi, seperti Desa Baran dan Mlese masih sebagian terendam. Tetapi jika hari ini tidak hujan biasanya juga akan segera surut.
"Di wilayah Desa Baran dan Mlese kalau nanti tidak hujan biasanya terus surut. Kemarin kita lakukan perbaikan pintu DAM Tukuman," terang Prihadi.
Menurut Prihadi, perbaikan itu diperlukan karena ada dua pintu yang tidak bisa dibuka. Dengan dibuka, harapannya air yang merendam lahan bisa surut.
"Harapannya kalau bisa dibuka semua air dari sawah yang terendam di Desa Plosowangi dan sekitarnya bisa mengalir ke kali Dengkeng, satu akhirnya bisa dibuka dan air berangsur surut. Perkiraan sawah yang terendam 10-an hektare," imbuh Prihadi.
Ketua Darma Tirta Desa Baran, Kecamatan Cawas, Mardiyono mengatakan air sebagian mulai surut. Tetapi belum seluruhnya.
"Sebagian surut, yang selatan jalan padi mulai tampak tapi yang Utara belum. Semoga hari ini cerah sehingga padi ada harapan hidup," kata Mardiyono, yang akrab dipanggil Jangkung itu.
Menurut Mardiyono, jika terus hujan dan terendam dikhawatirkan padi yang mayoritas baru tanam mati. Petani berharap ada bantuan benih dari pemerintah.
"Kita berharap ada bantuan benih dari pemerintah. Satu patok minimal dua kantong yang dibutuhkan," imbuh Mardiyono.
Sebelumnya diberitakan, sebagian lahan pertanian di Kecamatan Cawas dan Trucuk di Kabupaten Klaten terendam, imbas dari hujan dalam beberapa hari ini. Jika air tak lekas surut, tanaman padi yang masih muda berisiko mati.
"Sawah Desa Mlese terendam, ke timur Desa Baran juga. Ya sejak pagi sudah mulai terendam, tapi debit air bertambah lagi sehabis Jumatan sampai sore ini sawah tidak kelihatan," kata Ketua Darma Tirta Desa Baran, Kecamatan Cawas, Mardiyono, Jumat (19/1/2024).
Mardiyono mengaku belum tahu pasti berapa luas lahan yang terendam. Dia mengatakan banyak petak sawah yang terendam di Desa Mlese dan Baran.
"Yang jelas banyak patok dan satu patok itu luasan 1.500-1.600 meter persegi. Usia padi ada yang 1 sampai 30 hari, sehingga rawan mati karena masih umur perawatan," ujar Mardiyono.(red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram