Bandung, rakyatindonesia.com - Ada sebuah kampung padat penduduk yang sempat viral beberapa tahun lalu, namanya Kampung Pelangi 200. Disebut kampung pelangi karena atap rumah warga dicat warna-warni.
Sayangnya, sejak diresmikan pada Agustus 2018, perlahan keeksotisan Kampung Pelangi 200 mulai meredup. Corak warna-warni yang menghiasi tembok rumah warga juga sudah pudar.
Asal-usul Kampung Pelangi 200
Ada kisah menarik di balik terciptanya Kampung Pelangi 200. Wasto yang merupakan warga setempat menceritakan bahwa Kampung Pelangi 200 terbentuk sejak tahun 1990-an.
Saat itu, kampung ini hanya berupa hamparan bukit yang dipenuhi pepohonan besar di pinggir Sungai Cikapundung. Lalu, warga mulai berbondong-bondong datang ke Kampung Pelangi 200 setelah direlokasi dari tempat asalnya.
"Dulunya mah cuma kebun doang, kayak hutan malahan. Rumah itu paling ada deretan ini doang, masih sedikit. Tahun 90-an itu mulai rame, akhirnya sekarang udah jadi pemukiman padat penduduk," kata Wasto
Akhirnya, terciptalah sebuah kampung bernama Kampung Pelangi 200. Kata pelangi diambil dari corak warna-warni pada atap rumah, sedangkan 200 merujuk kepada bantuan sebesar Rp 200 ribu yang diterima warga.
"Dari situ kampung ini dinamainnya Kampung Pelangi 200. Tadinya mah nggak ada perkampungan soalnya, hutan tadinya," ujarnya.
Semakin ke Sini, Kampung Pelangi 200 Makin Padat
Seiring berjalannya waktu, Kampung Pelangi 200 semakin dipadati penduduk. Warga yang datang mayoritas berasal dari Garut, Tasikmalaya, hingga wilayah lainnya di Jawa Barat.
"Saya juga kan pendatang dari Jogja, tadinya mah rumah-rumah di sini nggak ada, masih sedikit. Tahun 86 saya datang ke sini, setelah itu tahun 90-an baru mulai banyak rumah yang dibangun. Akhirnya terus sampe kayak sekarang," papar Wasto.
Mendapat Bantuan dari Perusahaan Cat
Kampung Pelangi 200 mulai viral setelah mendapat bantuan dari salah satu perusahaan cat pada 2018. Kala itu, deretan rumah di Kampung Pelangi 200 dicat dengan bermacam warna yang cerah untuk menarik wisatawan datang ke sana.
Kampung Pelangi 200 akhirnya diresmikan pada Agustus 2018 oleh Ridwan Kamil, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Harapannya, kampung ini dapat menarik wisatawan baik dari Jawa Barat maupun daerah lain.
Cat Memudar, Wisatawan Mulai Jarang Berkunjung
"Iyah, dulu rame, pernah diresmiin kan waktu itu sama Pak Ridwan Kamil (saat masih menjabat Wali Kota Bandung). Tapi sekarang udah enggak pernah ada yang datang lagi, ya semenjak cat bangunannya pudar aja udah nggak ada orang yang datang," ungkap Wasto.
Hal senada juga diungkapkan Sunengsih, warga Kampung Pelangi 200 itu mengaku sejak warna cat memudar, jumlah wisatawan yang datang semakin berkurang.
"Dulu kan sempat rame jadi tempat wisata, tapi semenjak warna catnya balik lagi sekarang jadi sepi. Padahal kan kalau misalnya tempat ini ramai, pemerintah juga yang ikut bangga," kata Sunengsih.
Sunengsih berharap pemerintah kembali mengembangkan wisata Kampung Pelangi 200. Selain menarik wisatawan, hal ini turut membantu perekonomian warga setempat.
"Warga di sini jadi ikut terbantu secara ekonominya juga. Ya pengennya bisa kayak dulu lagi a, biar bisa rame lagi didatengin sama orang," pungkasnya.
Itu dia asal-usul mengenai Kampung Pelangi 200 yang terletak di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Bandung. Jika ada waktu luang, tak ada salahnya untuk berkunjung ke sana.(red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram