Surabaya, rakyatindonesia.com - Masyarakat Bangkalan dihebohkan dengan spanduk bernada kecaman pada calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka. Spanduk ini juga dilengkapi tulisan 'Warga Madura Pecinta Mahfud Md' di sisi atas.
Spanduk ini diduga buntut aksi gimik Gibran pada cawapres nomor 03 Mahfud Md. Di mana, Gibran memeragakan gimik mencari jawaban Mahfud Md saat debat. Tulisan dalam spanduk menilai aksi Gibran ini tak beretika.
ada beberapa spanduk dengan narasi berbahasa Madura. Di bagian atas spanduk terdapat tulisan 'Warga Madura Pecinta Mahfud MD'. Narasi dalam spanduk itu sebagian disematkan bahasa Madura.
"Gibran tengateh cong (hati-hati nak) menghina Mahfud berarti menghina kita semua," tulis salah satu spanduk.
"Maggih anaen presiden mon korang ajer paggun ebeles (walau anaknya presiden kalau kurang ajar tetap dibalas)," tulis spanduk lain.
"Mon tretan la ecokocoh mekkeh anakna presiden paggun elabenah (Kalau saudara sudah diejek, walaupun anak presiden tetap akan dilawan)," bunyi spanduk lain.
Salah satu warga Bangkalan, Asrowi mengaku melihat beberapa spanduk bernada kecaman terhadap Gibran di sejumlah jalan raya di Bangkalan. Salah satu yang ia lihat, yakni narasi dalam spanduk yang tidak berisi ajakan untuk memilih salah satu calon, tetapi justru berisi kecaman.
"Iya kemarin pas lewat lihat spanduk itu di jalan Desa Karang Gayam Blega," kata Asrowi
"Tulisannya bukan visi misi calon, tapi soal kecaman atas sikap Gibran," imbuh warga lain, Isrok.
Terpisah, Ketua Bawaslu Bangkalan Ahmad Mustain Saleh menyebut, ada puluhan spanduk bernada kecaman terhadap Gibran. Ia menyebut, sedikitnya ada 24 spanduk bernarasi provokatif dan mengandung SARA yang bertebaran di beberapa titik jalan raya di sejumlah kecamatan Bangkalan.
"Kami dapat laporan dari beberapa Panwascam Burneh dan Tragah, di sepanjang Jalan Tangkel Suramadu itu kita temukan ada 20 spanduk dan di Blega itu tadi 4 buah spanduk," kata Mustain
Mustain menambahkan, usai mendapat laporan temuan spanduk tersebut, Bawaslu Bangkalan langsung melakukan rakor bersama tim pokja khusus penanganan isu SARA dan provokatif, yakni dari unsur Kesbangpol, kepolisian, TNI dan Satpol PP. Hasilnya, diputuskan untuk mencopot spanduk ini.
"Kemungkinan itu dipasang Rabu (24/1) malam, Kamis (25/1) pagi kami dapat laporan itu dan segera kami rapatkan dengan tim, yang hasilnya spanduk itu bernada provokasi dan SARA sehingga siangnya kami langsung turunkan," kata Mustain.
"Nah kalau Blega ini tadi malam begitu dapat laporan panwascam bersama polsek dan koramil langsung eksekusi (dicopot)," imbuhnya.
Meski demikian, Bawaslu mengaku belum bisa melakukan langkah lebih jauh terhadap temuan spanduk itu. Sebab, hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan pasti siapa yang memasang spanduk bernarasi SARA itu.
"Kecuali kita ketahui dan dapat informasi siapa yang pasang, pasti nanti kita bisa tindak. Yang jelas yang kita lakukan sebenarnya pencegahan hal-hal yang berbau SARA provokatif ya, langsung kita lakukan eksekusi (pembersihan)," pungkasnya.
Sementara itu, beredarnya spanduk ini juga menuai respons sejumlah pihak. Salah satunya dari Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad menyebut warga Madura santun dan tidak akan menggunakan cara-cara seperti itu.
"Saya itu sering turun ke Madura mengkampanyekan Pak Prabowo, dan juga Gerindra. Sejauh yang saya ketahui, warga Madura tidak seperti itu. Warga Madura orangnya ramah, bersahabat, bahkan easy going," kata Anwar Sadad
Dewan Pengarah TKD Jatim 02 Prabowo-Gibran ini mencurigai ada pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan warga Madura untuk mengadu domba.
"Saya curiga ada pihak-pihak tertentu yang main kotor dengan memakai nama warga Madura. Saya tegaskan warga Madura orangnya santun, dan ramah," tegasnya.
Senada, Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji mengecam adanya baliho provokatif tersebut. Ia menyarankan, pihak yang memasang baliho atau mendesain baliho ini untuk segera bertaubat.
"Siapapun yang memasang spanduk itu harus melakukan taubat politik karena dalam demokrasi yang sehat, semua calon memiliki hak yang sama untuk melakukan komunikasi dan sosialisasi politik," kata Sarmuji
Dewan Pengarah TKD Jatim 02 Prabowo-Gibran ini mencurigai, ada pihak yang ingin mengadu domba masyarakat dengan spanduk provokatif tersebut.
"Saya khawatir yang memasang punya itikad tidak baik, berusaha memanas-manasi akar rumput yang saat ini lagi kondusif," tegasnya.
Spanduk penolakan yang ada di Kota Malang mendadak hilang. Spanduk tersebut tidak ditertibkan Satpol PP maupun bawaslu. Spanduk itu tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa tahu siapa yang mencopot atau melepasnya.
"Tidak tahu yang melepas siapa, kemarin malam masih ada," ujar Romli
Jika dilihat, hanya spanduk penolakan Gibran yang diturunkan atau dilepas dari tempat semula. Untuk alat peraga kampanye sejumlah caleg yang lain masih terpasang di lokasi. (red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram