Surabaya, rakyatindonesia.com - Aksi dua mutilasi keji menggegerkan warga Malang dalam sepekan. Dua kejadian ini terungkap di awal tahun 2024. Bagaimana kisah lengkap kejadian tersebut?
Ingatan warga Malang masih hangat soal kasus mutilasi yang dilakukan suami pada istrinya. Kasus ini terungkap di awal tahun 2024 usai pelaku menyerahkan diri ke polisi.
Namun, belum genap sepekan, masyarakat kembali dihebohkan dengan aksi mutilasi yang dilakukan tukang pijat pada pelanggannya. Belakangan diketahui, korban mutilasi merupakan warga Surabaya.
Dua mutilasi keji yang gegerkan Malang dalam sepekan:
1. Aksi Keji James Mutilasi Istri Jadi 10
James Loodewky Tomatala (61), warga Kota Malang dengan sadis membunuh dan memutilasi istrinya Ni Made Sutarini (55). James yang dihantui sang istri hingga tak bisa tidur akhirnya memilih untuk menyerahkan diri ke polisi.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, kejadian ini berawal saat Made sudah 5 bulan 25 hari tak pulang ke rumah di Jalan Serayu Nomor 6, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, tepatnya sejak 5 Juli 2023. Lalu pada Sabtu (30/12/2023) pagi, James datang ke acara gathering kantor Made untuk mencari korban. Sesampainya di lokasi, dia bertemu dengan korban dan memaksanya untuk pulang ke rumahnya.
Lalu, terjadi cekcok. Saat itu, tersangka terbawa emosi karena menduga istrinya tak pulang ke rumah karena ada orang ketiga.
"Ada dugaan bahwa korban meninggalkan rumah karena adanya orang ketiga, padahal itu tidak bisa dibuktikan. Karena berdasarkan keterangan saksi, korban meninggalkan rumah dan tinggal di salah satu keluarganya yang berdomisili di Bali. Jadi selama ini korban berada di rumah," ungkap Danang saat konferensi pers di Polresta Malang Kota pada Selasa (2/1/2024).
James lalu memukul korban hingga terjatuh dan kemudian mencekik korban menggunakan tongkat sampai tewas pada Sabtu (30/12) sekitar pukul 11.00 WIB. Tidak berhenti di situ, tersangka kemudian memotong tubuh korban menjadi 10 bagian.
"Ini sudah direncanakan karena pelaku menyiapkan peralatan. Seperti yang ditemukan dari hasil olah TKP, terdapat beberapa kantong kresek hitam ukuran besar yang akan digunakan untuk menghilangkan jasad korban," sambungnya.
Namun, setelah melakukan mutilasi, tersangka sempat merenung dan kebingungan hingga akhirnya pada Minggu (31/12/2023) pagi, dia menemui salah satu tetangga yang juga merupakan teman ngobrol untuk datang ke rumahnya dengan alasan ingin minta bantuan.
"Tersangka menghubungi salah satu saksi-saksi untuk membantu mengangkat perabot, namun ketika saksi tersebut datang yang ditunjukkan adalah jasad korban yang sudah ada di dalam ember. Menyaksikan jasad itu, kemudian si saksi merasa ketakutan dia lari," terangnya.
Tersangka kemudian menuju Polsek Blimbing pada Minggu (31/12) sekitar pukul 08.00 WIB untuk menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya. Atas perbuatannya, James terancam pasal 351 ayat 3 subsider 338, subsider 340, subsider 44 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang pengertian atau penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
"Dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati," ujar Danang.
2. Tukang Pijat Mutilasi Pria Asal Surabaya
Belum genap sepekan, pada Jumat (5/1/2024), aksi pembunuhan dan mutilasi oleh tukang pijat di Malang terkuak. Aksi keji ini dilakukan AR yang indekos di Jalan Sawojajar Gang 13A, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
AR membunuh dan memutilasi AP, pelanggannya yang merupakan warga Surabaya. Aksi pembunuhan dan mutilasi ini berawal saat Polda Jatim mendapat laporan orang hilang dari Rudijanto Sugie Prawono (76), warga Jalan Prapen Indah, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya. Ia melaporkan kehilangan putranya AP.
Dalam laporan itu, keluarga menyebut korban pamit ke Pasuruan pada Sabtu, 14 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB. Korban kemudian ke kafe miliknya di Kota Batu dengan mengendarai mobil Toyota Rush berwarna hitam dengan nomor polisi L 1465 JK.
Lalu, pada Minggu, 15 Oktober 2023 sekitar pukul 18.00 WIB, AP mengabari orang tuanya hendak pulang ke Surabaya. Namun, ia harus mampir ke Malang karena ada keperluan. Sejak saat itu, AP tidak bisa dihubungi lagi, hingga akhirnya korban ditemukan menjadi korban mutilasi yang dilakukan terapis pijat berinisial AP.
Meski pelaku sudah diamankan, namun motif pembunuhan itu belum tersibak. Polisi terus mendalami hubungan antara pelaku dengan korban. Pemeriksaan secara intensif terus dilakukan baik terhadap tersangka, terhadap saksi, juga terhadap sejumlah barang bukti seperti telepon seluler serta mobil korban yang sudah ditemukan.
"Mobil sudah ditemukan, makanya petunjuknya selain keberadaan kendaraan, juga komunikasi HP milik korban. Terkait, apakah korban langganan pijat? Kami perlu pendalaman apa hubungan korban dan tersangka," ujar Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis, Sabtu (6/1/2024).
Sudah ada sejumlah saksi yang telah diperiksa untuk mendalami kasus pembunuhan dan mutilasi ini. Polisi memungkinkan jumlah saksi yang akan diperiksa akan bertambah.
"Saksi yang kami periksa saat ini ada 3 orang. Mungkin nanti akan bertambah, petugas kami juga mencari beberapa saksi yang dimungkinkan bisa membantu membuktikan peristiwa ini," katanya.
Sebenarnya, kasus ini sudah cukup terang dengan pengakuan tersangka yang secara sadis membunuh korban kemudian memotong bagian tubuh korban hingga dibuang di sungai dan sebagian lainnya dikubur.
Namun tidak cukup itu saja, polisi juga berupaya membuktikan perbuatan tersangka secara sains. Pemeriksaan terhadap sisa jasad korban baik tengkorak dan bagian tubuh lainnya juga dilakukan.
"Tersangka sudah mengakui, kooperatif, tapi kami harus membuktikan secara sains. Maka, kami melakukan pemeriksaan terhadap tengkorak untuk memastikan ini tengkorak korban dengan cara menghubungi keluarga untuk mengenali struktur gigi dan sebagainya," beber Nur Wasis.(red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram