Surabaya, rakyatindonesia.com - Cerita cewek bernama Siska ini bikin siapapun merinding. Ia menceritakan kisah saat dirinya terjebak dalam sekte pengabdi setan di Malang. Kejadian ini terjadi saat Siska menjadi guru les bimbingan belajar (bimbel).
Apa yang diceritakan Siska langsung menghebohkan jagat maya. Siska menceritakan kisah mistis ini dalam konten YouTube di channel Lonceng Mystery.
Dalam video berjudul 'Viralkan !! Sekte Pemuja Setan Ada di Kota Malang ??' Siska mengaku sempat terjebak dalam sebuah kegiatan yang diduga sekte pengabdi setan. Bahkan setelah kabur dari acara itu, dia mengaku nyaris menjadi korban tumbal sekte itu.
Saat berbincang dengan host Lonceng Mystery, Siska mengaku peristiwa itu terjadi pada 2014. Saat itu dirinya masih berstatus mahasiswa yang ingin mengisi waktu luang dengan bekerja.
Bergabung lah dia dalam sebuah yayasan di bidang pembelajaran atas ajakan salah satu temannya. Mulanya, semua berlangsung normal tanpa ada sesuatu yang membuatnya curiga atau tidak nyaman.
Bergabung lah dia dalam sebuah yayasan di bidang pembelajaran atas ajakan salah satu temannya. Mulanya, semua berlangsung normal tanpa ada sesuatu yang membuatnya curiga atau tidak nyaman.
Keanehan mulai muncul ketika Siska mulai menerima upah yang dia anggap tidak wajar. Jumlahnya jauh lebih besar dari yayasan sejenis lain. Oleh karena itu, dia tergerak untuk menemui Ketua Yayasan. Siska khawatir ada kesalahan dalam penghitungan upahnya.
"Bayaran dari pengajar bimbel itu berapa sih Mas? Rp 30 ribu per jam, kayak gitu kan. Itu (di yayasan bimbel tempat dia bekerja) nggak. Selama seminggu aku bisa dapat uang Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Iya, banyak," ujarnya kepada host Lonceng Mystery , Selasa (16/1/2024).
Siska mengaku khawatir terjadi kekeliruan honor yang ia terima. Oleh karena itu, dia ingin bertemu dengan ketua yayasan di bimbel dan sudah menyampaikan itu kepada temannya, S, yang mengajaknya bergabung di bimbel itu.
Niatnya berkenalan dan menanyakan kekhawatirannya itu berubah keganjilan karena temannya sendiri yang mengajaknya masuk yayasan itu enggan mempertemukan dirinya dengan Ketua Yayasan.
"Karena aneh, takutnya ada apa-apa, atau mungkin keliru lah ya ngasih aku bayaran segitu, makanya aku pengen ketemu sama beliaunya (ketua yayasan) langsung. Ternyata nggak ditemuin sama sekali sama temenku ini. Banyak lah alasannya yang A, yang B," ujarnya.
Hingga setelah 4 bulan menjadi bagian dari yayasan itu, Siska akhirnya diundang datang dalam sebuah acara seminar. Anehnya, seminar itu digelar di sebuah hotel di Kota Malang pukul 23.00 WIB
Dia tidak datang sendirian. Tetapi bersama 3 temannya yang lain, yakni S yang mengajaknya bergabung di yayasan tersebut serta 2 temannya yang lain berinisial A dan T.
"Di acara itu banyak yang datang profesor, doktor, orang-orang elite di Kota Malang. Tapi anehnya pertemuan itu jam 11 malam. Sudah merasa bukan kayak seminar," katanya.
Begitu tiba di lokasi acara itu, Siska merasakan suasana yang sangat ganjil sejak memasuki gerbang. Mereka disambut lilin menyala berjajar sejak gerbang hingga pintu masuk lokasi.
"Sudah bukan kayak seminar lah. Lilin itu berjejer kayak menyambut dari gerbang sampai pintu masuk. Waktu itu aku mikirnya mungkin konsep hotelnya kayak gitu. Lalu kita masuk ke aula yang sudah didekorasi gelap. Aku sudah mikir apa ya, pengabdi setan atau sekte-sekte begitu ya," ujar Siska.
Dugaannya itu dikuatkan dengan 2 patung yang dia ingat berada di depan pintu masuk, yang mulanya dia kira patung anjing. Keberadaan patung anjing itu baginya sangat aneh di sebuah acara seminar.
"Sempat aku tanya ke temanku apa dia juga memperhatikan patung anjing itu? Harusnya kalau seminar kan yang di depan pintu itu kayak banner atau apa gitu, ya. Terus patung itu aku lihat nggak kayak patung anjing, tapi lebih mirip kayak patung Baphomet," katanya.
Baphomet adalah sosok dewa yang menjadi figur okultisme dan satanisme. Siska dan temannya pun berencana memastikan kembali soal patung itu saat acara seminar itu tuntas.
Setelah memasuki aula, dia melihat seluruh undangan sudah duduk di kursi dan meja yang sudah tertata rapi. Dia akhirnya bisa bertemu Ketua Yayasan. Menurut Siska, sikap Ketua Yayasan itu tak kalah aneh.
"Ketika masuk aula, meja disusun rapi dan yang datang pakai jas, kecuali kita berempat pakai batik karena baru selesai ngajar. Ketua yayasan iku, yang perempuan, langsung pakai jas," katanya.
Siska dan teman-temannya lebih terkejut lagi ketika seorang pria memakai jas dan bertopeng hitam masuk ke ruangan itu lalu menyampaikan hal-hal yang tidak dia pahami. Sikap seluruh hadirin di acara itu juga membuatnya makin bergidik.
Keyakinan Siska bahwa acara itu bukan seminar, melainkan lebih mirip ritual penyembahan setan ditambah sikap aneh hadirin di sana mendorong dirinya dan kawan-kawannya undur diri lebih awal.
"Pas aku pamit sama ibu ketua yayasan itu, dia noleh nggak bilang apa-apa, cuma manggut. Makin takut lah aku, ini setan apa gimana? Yawis kita berempat pulang, agak berlari. Satu ruangan itu melihat kita. Terus kita pastikan patung di depan pintu masuk tadi ternyata benar patung Baphomet, di bawahnya ada kayak cawan gini isinya mirip darah," ujarnya.
Setelah acara itulah Siska bercerita banyak kejadian aneh yang dia alami di rumahnya, di kantor, bahkan dia nyaris tewas terlindas bus dalam kecelakaan pulang mengantar ibunya ke pasar.
"Terus temanku S yang ngajak aku masuk yayasan itu ternyata meninggal nggak lama setelah acara itu. Sakit tapi nggak diketahui sakitnya apa," ujarnya.
Hingga setelah berbagai peristiwa mengerikan yang dialami, Siska melihat sendiri bahwa ketua yayasan tempat dirinya bekerja memiliki dokumen lengkap tentang dirinya dan 3 temannya, termasuk S. Siska mengaku, dirinya dan teman-temannya jadi tumbal.
Untuk mengonfirmasi tentang apa yang dia alami dan dia ceritakan di YouTube, detikJatim telah berupaya untuk menghubungi Siska tetapi hingga berita ini ditulis masih belum ada tanggapan darinya.
Cerita Siska yang menandakan keberadaan sekte sesat pengabdi setan itu membuat netizen bertanya-tanya termasuk mereka yang berdomisili di Kota Malang.
Menanggapi cerita Siska tentang peristiwa yang dia alami pada 2014 yang berpotensi meresahkan masyarakat itu, kepolisan di Kota Malang telah menyatakan akan melakukan pendalaman.
"Kita masih mendalami adanya konten tersebut," tegas Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto
Sementara itu, pengumpulan dan analisis data dilakukan terkait konten video yang beredar di masyarakat. Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto menyatakan, proses penyelidikan melalui digital forensik saat ini tengah dilakukan oleh pihak kepolisian.
Penyelidikan digital forensik itu dilakukan untuk mengungkap kebenaran adanya sekte pengabdi setan yang diunggah di akun Youtube Lonceng Mystery dengan mengundang Siska, seorang perempuan yang mengaku pernah menjadi tumbal sekte itu.
"Kami sedang mendalami dan melakukan penyelidikan melalui digital forensik terkait adanya konten video itu," ujar Danang, Selasa (16/1/2024).
Digital forensik adalah upaya polisi untuk mengumpulkan sekaligus menganalisis data terkait konten video yang beredar. Dari situ diharapkan dapat teridentifikasi siapa pembuat dan pemilik akun video, sekaligus pengunggah video itu.
"Digital forensik untuk mempelajari metadata terkait konten, lokasi video dibuat, dan diunggah, isi video, dan kebenaran apa yang disampaikan," terang Danang.
Digital forensik bisa juga diartikan sebagai pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber daya komputer yang mencakup sistem komputer, jaringan komputer, jalur komunikasi, dan berbagai media penyimpanan yang layak untuk diajukan dalam sidang pengadilan.(red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram