Pasuruan, rakyatindonesia.com - Enam warga Kabupaten Pasuruan diduga terpapar COVID-19 varian baru, variant of interest. Gejala yang diderita pasien mirip influenza biasa.
Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, meminta masyarakat tidak panik berlebihan. Sebab, varian baru tersebut tidak lebih berbahaya dari varian Delta atau yang lainnya. Bahkan varian yang ada saat ini mirip influenza biasa. Apalagi belum dipastikan enam pasien tersebut benar-benar terpapar COVID-19 varian baru atau tidak.
"Kami minta masyarakat tidak perlu panik berlebih menghadapi munculnya varian baru Covid. Karena varian yang ada saat ini, tidak lebih berbahaya dari sebelum-sebelumnya. Seperti varian Delta," kata Andriyanto, dilansir dari situs resmi Pemkab Pasuruan, Kamis (3/1/2024).
Saat ini, jelas dia, ada enam temuan kasus diduga varian baru dari COVID-19 di Kabupaten Pasuruan. Penderitanya mengalami gejala yang mirip influenza biasa.
"Semuanya ada komorbit, tapi ada gejala seperti influenza biasa," terangnya.
Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina menambahkan dari enam pasien, lima pasien sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan satu pasien lainnya masih harus dirawat di rumah sakit.
"Apakah varian baru atau bukan masih dalam proses pemeriksaan dan hasilnya belum ada, sehingga tidak bisa memastikan," terangnya.
Arma menegaskan pelayanan kesehatan pada seluruh pasien dilakukan secara proporsional. Termasuk di dalamnya ada ruang isolasi khusus bagi para pasien COVID-19 maupun yang memiliki penyakit tertentu seperti TBC dan lainnya.
"Masyarakat tidak usah khawatir, karena Pemerintah juga menetapkan Indonesia Endemi Covid-19, dan kami proporsional dalam memberikan pelayanan kepada seluruh pasien dengan gejala-gejala kesakitannya," harapnya.(red.w)
"Semuanya ada komorbit, tapi ada gejala seperti influenza biasa," terangnya.
Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina menambahkan dari enam pasien, lima pasien sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan satu pasien lainnya masih harus dirawat di rumah sakit.
"Apakah varian baru atau bukan masih dalam proses pemeriksaan dan hasilnya belum ada, sehingga tidak bisa memastikan," terangnya.
Arma menegaskan pelayanan kesehatan pada seluruh pasien dilakukan secara proporsional. Termasuk di dalamnya ada ruang isolasi khusus bagi para pasien COVID-19 maupun yang memiliki penyakit tertentu seperti TBC dan lainnya.
"Masyarakat tidak usah khawatir, karena Pemerintah juga menetapkan Indonesia Endemi Covid-19, dan kami proporsional dalam memberikan pelayanan kepada seluruh pasien dengan gejala-gejala kesakitannya," harapnya.(red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram