Klaten, rakyatindonesia.com - Prasasti batu oval dari Dusun Nglumbang Dungkik, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, menambah panjang daftar prasasti yang telah ditemukan di Klaten. Menurut pegiat cagar budaya Klaten, Hari Wahyudi, total ada 22 prasasti yang ditemukan di Klaten.
"Total catatan saya ada 20 prasasti, ditambah batu lingga patok berinskripsi pendek Ta Ki Hum Jah ada dua, sehingga semuanya jadi 22 prasasti," ungkap Hari Wahyudi,Selasa (9/1/2024).
Tiga Prasasti Berbahan Logam
Hari mengatakan, sebanyak 22 prasasti itu ditemukan di Klaten sejak abad ke-19 sampai sekarang. Selain dari batu, sebagian prasasti itu berbahan logam.
"Dari jumlah itu ada tiga yang berbahan logam atau tamra, sisanya berbahan batu atau upala prasasti. Yang berbahan batu ada yang berbentuk balok atau stela, lingga patok, lingga utuh (Siwa), dan oval," jelas Hari.
Prasasti-prasasti itu disimpan di berbagai tempat. Menurut Hari, Klaten bisa dibilang sebagai daerah dengan temuan prasasti paling banyak dibanding daerah sekitarnya.
"Ada yang disimpan di museum Nasional Jakarta, BPCB Jateng (BPK wilayah X), museum Radya Pustaka, di lokasi aslinya, dan ada yang tidak diketahui. Prasasti tertua yaitu prasasti Klurak, Prambanan, angka tahun 782 M," kata Hari.
Prasasti termuda, kata Hari, berangka tahun 910 M. Namanya prasasti Taji Gunung. Prasasti itu ditemukan di Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten.
Hari menjelaskan, sumber data jumlah prasasti yang ditemukan di Klaten itu dia peroleh dari berbagai jurnal ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
"Bukan dari artikel yang saya ambil, tapi jurnal ilmiah, sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara akademis. Bisa dipertanggungjawabkan karena ada referensinya yang jelas," imbuh Hari.
Prasasti Buatan Abad 8-10 Masehi
Hari menambahkan, prasasti-prasasti yang ditemukan di Klaten itu dibuat pada abad 8-10 Masehi. Prasasti berupa inskripsi mantra Ta Ki Hum Jah yang ditemukan di Cetokan, Kecamatan Gantiwarno dan di Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, juga dimasukkan dalam daftar karena bukan manuskrip.
"Deskripsi prasasti itu kan tulisan yang ditulis di atas media berupa batu atau logam, jadi berbeda dengan manuskrip. Seperti halnya inskripsi angka yang ada di Jawa Timur," kata Hari.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Sri Nugroho mengatakan jumlah prasasti di Klaten belum didata secara khusus.
"Kalau prasasti tidak terdata khusus, tapi ada 168 ada yang terdata secara global. Ada yoni, arca, dan prasasti serta lainnya. Untuk prasasti Nglumbang Dungkik sekarang dirawat masyarakat," kata Sri Nugroho
Daftar Prasasti yang Ditemukan di Klaten
Berikut ini daftar prasasti yang ditemukan di Klaten, dikutip detikJateng dari catatan Hari Wahyudi, pegiat cagar budaya Klaten.
* Prasasti Klurak (Prambanan)
* Prasasti Manjusrigraha (Prambanan)
* Prasasti Abayananda (Karanganom)
* Prasasti Anggehan I (Klaten Selatan)
* Prasasti Anggehan II (Kebonarum)
* Prasasti Wukiran/ Pereng (Prambanan)
* Prasasti Upit I (Ngawen)
* Prasasti Upit II (Ngawen)
* Prasasti Pastika (Trucuk)
* Prasasti Ngruweng (Bayat)
* Prasasti Kaduluran (Jatinom)
* Prasasti Kuruwan/ Randusari I (Prambanan)
* Prasasti Hayu (Manisrenggo)
* Prasasti Poh/ Randusari II (Prambanan)
* Prasasti Taji Gunung (Prambanan)
* Prasasti D. 51 tanpa nama di museum Nasional (Klaten Tengah)
* Prasasti Mudal (Klaten Utara)
* Prasasti Pre Nagari (Prambanan)
* Prasasti Wahujangga (diperkirakan Jatinom atau Manisrenggo)
* Prasasti Cetokan/ ta Ki hum jah (Gantiwarno)
* Prasasti Ngrundul / ta Ki hum jah (Kebonarum)
* Prasasti Nglumbang Dungkik (Karanganom)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram