Pria Bakar Ibu Tiri Pakai Bensin hingga Tewas di Dairi Ditangkap

Pria Bakar Ibu Tiri Pakai Bensin hingga Tewas di Dairi Ditangkap

Dairi, rakyatindonesia.com – Pria di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut) yang tega membakar ibu tirinya Rosdiana Simatupang (57) hingga tewas, akhirnya ditangkap. Pelaku, yakni Dedi Situngkir (29).

Kapolres Dairi AKBP Agus Bahari Parama Artha mengatakan pelaku ditangkap pada Senin (13/11/2023) dini hari. Dedi diamankan saat melarikan diri ke Provinsi Jambi.

"Tersangka kita ringkus pada 13 November. Penangkapannya di Jambi, atas bantuan dari Ditreskrimum Polda Sumut," kata Agus, Sabtu (18/11).

Agus mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (1/3) malam saat korban dan suaminya pergi ke ladang mereka di Desa Tanjung Saluksuk, Kecamatan Pegagan Hilir. Keduanya saat itu ingin menjaga kebun durian mereka.

Setibanya di sana, keduanya memutuskan untuk tidur di gubuk tersebut sembari menjaga kebun durian mereka. Sekitar pukul 22.00 WIB, korban keluar dari dalam gubuk untuk melihat durian mereka.

Namun, saat itu, korban melihat pelaku datang sambil membawa parang. Sontak, korban pun membangunkan suaminya agar keluar dari dalam gubuk.

Suami korban pun keluar dan menanyakan alasan pelaku datang sambil membawa parang. Pelaku yang sudah emosi langsung bertanya apakah dirinya sudah tidak bisa lagi mengambil durian di kebun tersebut. Ayahnya pun menjawab bahwa tidak ada yang melarang pelaku untuk mengambil durian di tempat itu.

"Tak lama abang kandung tersangka yang sebelumnya sudah mengikuti pelaku menenangkan pelaku dan mengajaknya pulang. Setelah itu, mereka berdua pergi dari ladang tersebut," jelasnya.

Tak lama setelah itu, kata Agus, pelaku ternyata pergi ke sebuah warung untuk membeli bensin. Setelah itu, dia kembali menuju ladang tersebut.

Saat itu, korban sedang berada di dalam gubuk tersebut, sedangkan suaminya tengah pergi mengikatkan lembu mereka yang berjarak sekitar 20 meter dari gubuk tersebut.

Pelaku pun langsung masuk ke dalam gubuk sambil menyiramkan bensin ke kepala korban. Lalu, pelaku menyalakan mancis yang dibawanya serta mengarahkannya ke arah korban dan membakarnya.

Korban pun berupaya untuk meminta pertolongan. Tak lama, suami korban datang dan langsung memeluk korban untuk memadamkan api.

Namun, pelaku malah kembali menyiram bensin ke arah keduanya, hingga suami korban pun ikut terbakar. Setelah itu, pelaku menendang korban dan ayahnya.
Perwira menengah Polri itu mengatakan, tak lama, abang pelaku pun datang dan langsung berupaya menolong ibu dan ayahnya, tetapi dia juga malah ikut terbakar. Butuh waktu sekitar 30 menit agar api yang membakar para korban bisa dipadamkan.

Warga yang tengah berada di dekat ladang korban pun datang dan langsung membawa keduanya ke RSU Sidikalang. Namun, karena kondisi korban Rosdiana yang cukup parah, korban akhirnya dirujuk ke RSU Bina Kasih Medan. Nahas, pada 5 Maret 2023, korban dinyatakan meninggal dunia.

Setelah kejadian itu, pelaku pergi melarikan diri hingga akhirnya diringkus oleh pihak kepolisian. Agus mengatakan motif pelaku membakar korban karena merasa sakit hati.

"Tersangka diduga sakit hati terhadap perkataan korban. Detail kata-kata tidak terungkap, tapi (pelaku) merasa dia tidak bisa lagi ambil hasil durian dari ladang itu," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Rosdiana menjadi korban penganiayaan anak tirinya yang terjadi di Desa Tanjung Saluksuk. Korban tewas dengan sejumlah luka bakar di tubuhnya.

Kasat Reskrim Polres Dairi saat itu, AKP Rismanto J Purba mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 1 Maret 2023 lalu. Saat itu, korban sedang berada di ladang durian milik keluarganya.

"Iya, korban merupakan ibu tiri pelaku," kata AKP Rismanto saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (15/3).

Atas kejadian itu, kata Rismanto, korban mengalami luka serius di tubuhnya. Korban pun dilarikan ke RSUD Sidikalang untuk mendapatkan pengobatan.

Namun, setelah itu korban di rujuk ke RSU Bina Kasih Medan. Setelah mendapatkan perawatan beberapa hari, korban dinyatakan tewas pada Minggu (5/3). (red.IY)