Sunday, October 8, 2023

5 Fakta dalam Kasus Pesilat PSHT Kota Kediri Tewas Dikeroyok

 5 Fakta dalam Kasus Pesilat PSHT Kota Kediri Tewas Dikeroyok

 

foto: ilustrasi pengeroyokan

Kediri, rakyatindonesia.com – Pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Andan Wisnu Pradana (19) tewas usai menjadi korban pengeroyokan. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Inspeksi Brantas, Mojoroto, Kota Kediri.


Korban asal Desa Kalutan, Trenggalek itu diketahui sempat koma selama dua hari. Nahas, mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri itu dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

1. Anggota PSHT Tuntut Keadilan
Sejumlah pengurus PSHT mendatangi Polres Kediri Kota untuk menuntut pengungkapan kasus kematian Andan. Mereka meminta polisi segera menangkap pelaku pengeroyokan.

"Kedatangan kami ke sini (Polres Kediri Kota) untuk meminta kejelasan terkait musibah yang menimpa adik kami. Kami minta kepolisian segera menangkap pelaku agar suasana cepat kondusif," kata Ketua PSHT Kota Kediri Agung Sediana, Sabtu (7/10/2023).

2. Polisi Bentuk Tim Khusus
Wakapolres Kediri Kota Kompol Dodi Pratama mengatakan kepolisian telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus pengeroyokan pesilat PSHT di Kediri. Polres Kediri Kota juga dibantu Jatanras Polda Jatim.

"Kami langsung bergerak cepat sejak peristiwa terjadi. Timsus kami bentuk, dan hari ini (kemarin, red) di-back up oleh Jatanras dari Polda Jatim," ujar Dodi kepada wartawan, Sabtu (7/10/2023).

3. Periksa CCTV
Selain membentuk tim khusus, Polres Kediri Kota juga telah memeriksa sebanyak enam saksi. Tak hanya itu, pemeriksaan CCTV juga telah dilakukan untuk memburu pelaku pengeroyokan.

"Kami sudah periksa enam orang saksi, serta CCTV di seluruh Kota Kediri mulai tanggal 3 hingga 4 Oktober," jelas Dodi.

4. Kronologi Pengeroyokan
Pengeroyokan yang dialami Andan berawal saat ia dan dua rekannya berada di Jembatan Brawijaya. Mereka kemudian bertemu para pelaku dan terlibat saling pandang.

Korban dan pelaku lantas saling ejek dan berujung pengeroyokan di Jalan Inspeksi Brantas. Korban sempat koma dua hari dan mendapat perawatan di rumah sakit usai dikeroyok. Namun, Sabtu (7/10/2023) pagi, korban dinyatakan meninggal dunia karena sejumlah luka.

3. Periksa CCTV
Selain membentuk tim khusus, Polres Kediri Kota juga telah memeriksa sebanyak enam saksi. Tak hanya itu, pemeriksaan CCTV juga telah dilakukan untuk memburu pelaku pengeroyokan.

"Kami sudah periksa enam orang saksi, serta CCTV di seluruh Kota Kediri mulai tanggal 3 hingga 4 Oktober," jelas Dodi.

4. Kronologi Pengeroyokan
Pengeroyokan yang dialami Andan berawal saat ia dan dua rekannya berada di Jembatan Brawijaya. Mereka kemudian bertemu para pelaku dan terlibat saling pandang.

Korban dan pelaku lantas saling ejek dan berujung pengeroyokan di Jalan Inspeksi Brantas. Korban sempat koma dua hari dan mendapat perawatan di rumah sakit usai dikeroyok. Namun, Sabtu (7/10/2023) pagi, korban dinyatakan meninggal dunia karena sejumlah luka.(red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved